Ilmu Budaya Dasar
"Budaya Indonesia Yang Mulai Menghilang"
Disusun Oleh : Shendy Pramantino | NPM : 16115533
Kelas : 1KA26
Jurusan : Sistem Informasi
Fakultas : Ilmu Komputer & Teknologi Informasi
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT
karena berkat rahmat dan hidayahnya saya dapat menyelesaikan tugas pertama saya
dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar. Dan juga saya ucapkan banyak terimakasih
kepada sumber-sumber yang telah membantu saya menyelesaikan makalah ini.
1. Pendahuluan
Di
era globalisasi seperti sekarang ini, perkembangan suatu negara bisa dikatakan
sudah mulai mengalami kemajuan. Mempunyai negara yang maju memang harapan semua
masyarakat, dan kini hampir semua negara sudah mengalami kemajuan tersebut. Mulai
dari kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, transportasi, bahkan budaya
sekalipun, itu semua karena pengaruh dari globalisasi.
Akibat
dari pengaruh globalisasi tersebut banyak dampak positif maupun negatif yang
ditimbulkan. Dampak positif dari pengaruh globalisasi sudah bisa kita rasakan
sendiri, yaitu teknologi yang semakin canggih, kemajuan alat
transportasi dan ilmu pengetahuan lebih luas. Tetapi dalam sisi negatifnya,
karena pengaruh dari globalisasi ini, banyak budaya barat yang juga ikut masuk
di negara kita. Akibat pengaruh budaya tersebut, banyak generasi muda yang
lebih memilih budaya barat dari pada budaya tradisionalnya. Itu dikarenakan
pola pikir mereka yang menganggap jika budaya barat itu lebih modern dan lebih
populer, sehingga kesadaran mereka dalam melestarikan budaya tradisional
menurun.
Dari zaman dahulu
kebudayaan telah melekat di dalam masyarakat Indonesia, kebudayaan tersebut
sangat beragam antara wilayah satu dengan wilayah yang lain pun akan berbeda.
Kita sebagai generasi penerus hanya mewarisi dan diharapkan agar menjaga dan
melestarikan kebudayaan tersebut. Namun di era sekarang ini nilai kebudayaan di
dalam masyarakat telah mulai meluntur bahkan ada sebagian yang mulai
menghilang. Sebagai generasi penerus hendaknya kita mencintai dan melestarikan
kebudayaan yang telah diwariskan dari dulu, agar nilai-nilai kebudayaan yang
telah ada dapat diwariskan pada anak cucu kita. Jika generasi muda tidak
mengenal kebudayaan dari bangsanya, maka dengan mudah kebudayaan tersebut
diklaim oleh negara lain.
2. Teori
Menurut
Raymond Williams, pengamat dan kritikus kebudayaan terkemuka, kata “kebudayaan”
(culture) merupakan salah satu dari
dua atau tiga kata yang paling kompleks penggunaannya dalam bahasa Inggris.
Mengapa demikian? Sebab kata ini sekarang sering digunakan untuk menagacu pada
sejumlah konsep penting dalam beberapa disiplin ilmu yang berbeda-beda dan
dalam kerangka berpikir yang berbeda-beda pula. Pada awalnya,”culture” dekat pengertiannya dengan kata
“kultivasi” (cultivation), yaitu
pemeliharaan ternak, hasil bumi, dan upacara-upacara religious (yang darinya
diturukan istilah kultus atau “cult”).
3. Analisa
Kebudayaan dapat dilestarikan dalam dua
bentuk yaitu :
A. Culture Experience
Merupakan
pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara terjun langsung kedalam sebuah
pengalaman kultural. contohnya, jika kebudayaan tersebut berbentuk tarian, maka
masyarakat dianjurkan untuk belajar dan berlatih dalam menguasai tarian
tersebut. Dengan demikian dalam setiap tahunnya selalu dapat dijaga kelestarian
budaya kita ini.
B. Culture Knowledge
Merupakan
pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara membuat suatu pusat informasi
mengenai kebudayaan yang dapat difungsionalisasi kedalam banyak bentuk.
Tujuannya adalah untuk edukasi ataupun untuk kepentingan pengembangan
kebudayaan itu sendiri dan potensi kepariwisataan daerah. Dengan demikian para
Generasi Muda dapat mengetahui tentang kebudayaanya sendiri.
Selain
dilestarikan dalam dua bentuk diatas, kita juga dapat melestarikan kebudayaan
dengan cara mengenal budaya itu sendiri. Dengan hal ini setidaknya kita dapat
mengantisipasi pencurian kebudayaan yang dilakukan oleh negara - negara
lain.Penyakit masyarakat kita ini adalah mereka terkadang tidak bangga terhadap
produk atau kebudayaannya sendiri. Kita lebih bangga terhadap budaya-budaya
impor yang sebenarnya tidak sesuai dengan budaya kita sebagai orang timur. Budaya
daerah banyak hilang dikikis zaman. Oleh sebab kita sendiri yang tidak mau
mempelajari dan melestarikannya. Akibatnya kita baru bersuara ketika negara
lain sukses dan terkenal dengan budaya yang mereka curi secara diam-diam.
Selain itu
peran pemerintah dalam melestarikan budaya bangsa juga sangatlah penting.
Bagaimanapun pemerintah memiliki peran yang cukup strategis dalam upaya
pelestarian kebudayaan daerah ditanah air. Pemerintah harus mengimplementasikan
kebijakan-kebijakan yang mengarah pada upaya pelestarian kebudayaan
nasional.Salah satu kebijakan pemerintah yang pantas didukung adalah penampilan
kebudayaan-kebudayaan daerah disetiap event-event akbar nasional,
misalnya tari-tarian , lagu daerah, dan sebagainya. Semua itu harus dilakukan
sebagai upaya pengenalan kepada generasi muda, bahwa budaya yang ditampilkan
itu adalah warisan dari leluhurnya. Bukan berasal dari negara tetangga.Demikian
juga upaya-upaya melalui jalur formal pendidikan. Masyarakat harus memahami dan
mengetahui berbagai kebudayaan yang kita miliki. Pemerintah juga dapat lebih
memusatkan perhatian pada pendidikan muatan lokal kebudayaan daerah.
Daftar Pustaka :
http://pustaka-makalah.blogspot.co.id/2011/03/lunturnya-nilai-kebudayaan-di-dalam.html
Mudji Sutrisno & Hendar Putranto. 2005 Teori-Teori Kebudayaan. Kanisius:Yogyakarta
http://iindramawan.blogspot.co.id/2013/03/upaya-melestarikan-budaya-bangsa.html
http://meediana.blogspot.co.id/2011/02/makalah-budaya-tradisional.html
No comments:
Post a Comment