Monday, March 21, 2016

Tugas Softskill 1

Ilmu Budaya Dasar
"Budaya Indonesia Yang Mulai Menghilang"


Disusun Oleh : Shendy Pramantino | NPM : 16115533
Kelas : 1KA26
Jurusan : Sistem Informasi
Fakultas : Ilmu Komputer & Teknologi Informasi


Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahnya saya dapat menyelesaikan tugas pertama saya dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar. Dan juga saya ucapkan banyak terimakasih kepada sumber-sumber yang telah membantu saya menyelesaikan makalah ini.

1. Pendahuluan

Di era globalisasi seperti sekarang ini, perkembangan suatu negara bisa dikatakan sudah mulai mengalami kemajuan. Mempunyai negara yang maju memang harapan semua masyarakat, dan kini hampir semua negara sudah mengalami kemajuan tersebut. Mulai dari kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, transportasi, bahkan budaya sekalipun, itu semua karena pengaruh dari globalisasi.
Akibat dari pengaruh globalisasi tersebut banyak dampak positif maupun negatif yang ditimbulkan. Dampak positif dari pengaruh globalisasi sudah bisa kita rasakan sendiri, yaitu teknologi yang semakin canggih,  kemajuan alat transportasi dan ilmu pengetahuan lebih luas. Tetapi dalam sisi negatifnya, karena pengaruh dari globalisasi ini, banyak budaya barat yang juga ikut masuk di negara kita. Akibat pengaruh budaya tersebut, banyak generasi muda yang lebih memilih budaya barat dari pada budaya tradisionalnya. Itu dikarenakan pola pikir mereka yang menganggap jika budaya barat itu lebih modern dan lebih populer, sehingga kesadaran mereka dalam melestarikan budaya tradisional menurun.
Dari zaman dahulu kebudayaan telah melekat di dalam masyarakat Indonesia, kebudayaan tersebut sangat beragam antara wilayah satu dengan wilayah yang lain pun akan berbeda. Kita sebagai generasi penerus hanya mewarisi dan diharapkan agar menjaga dan melestarikan kebudayaan tersebut. Namun di era sekarang ini nilai kebudayaan di dalam masyarakat telah mulai meluntur bahkan ada sebagian yang mulai menghilang. Sebagai generasi penerus hendaknya kita mencintai dan melestarikan kebudayaan yang telah diwariskan dari dulu, agar nilai-nilai kebudayaan yang telah ada dapat diwariskan pada anak cucu kita. Jika generasi muda tidak mengenal kebudayaan dari bangsanya, maka dengan mudah kebudayaan tersebut diklaim oleh negara lain.


2. Teori

Menurut Raymond Williams, pengamat dan kritikus kebudayaan terkemuka, kata “kebudayaan” (culture) merupakan salah satu dari dua atau tiga kata yang paling kompleks penggunaannya dalam bahasa Inggris. Mengapa demikian? Sebab kata ini sekarang sering digunakan untuk menagacu pada sejumlah konsep penting dalam beberapa disiplin ilmu yang berbeda-beda dan dalam kerangka berpikir yang berbeda-beda pula. Pada awalnya,”culture” dekat pengertiannya dengan kata “kultivasi” (cultivation), yaitu pemeliharaan ternak, hasil bumi, dan upacara-upacara religious (yang darinya diturukan istilah kultus atau “cult”).

3. Analisa

Kebudayaan dapat dilestarikan dalam dua bentuk yaitu :
A.    Culture Experience
Merupakan pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara terjun langsung kedalam sebuah pengalaman kultural. contohnya, jika kebudayaan tersebut berbentuk tarian, maka masyarakat dianjurkan untuk belajar dan berlatih dalam menguasai tarian tersebut. Dengan demikian dalam setiap tahunnya selalu dapat dijaga kelestarian budaya kita ini.
B.      Culture Knowledge
Merupakan pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara membuat suatu pusat informasi mengenai kebudayaan yang dapat difungsionalisasi kedalam banyak bentuk. Tujuannya adalah untuk edukasi ataupun untuk kepentingan pengembangan kebudayaan itu sendiri dan potensi kepariwisataan daerah. Dengan demikian para Generasi Muda dapat mengetahui tentang kebudayaanya sendiri.
Selain dilestarikan dalam dua bentuk diatas, kita juga dapat melestarikan kebudayaan dengan cara mengenal budaya itu sendiri. Dengan hal ini setidaknya kita dapat mengantisipasi pencurian kebudayaan yang dilakukan oleh negara - negara lain.Penyakit masyarakat kita ini adalah mereka terkadang tidak bangga terhadap produk atau kebudayaannya sendiri. Kita lebih bangga terhadap budaya-budaya impor yang sebenarnya tidak sesuai dengan budaya kita sebagai orang timur. Budaya daerah banyak hilang dikikis zaman. Oleh sebab kita sendiri yang tidak mau mempelajari dan melestarikannya. Akibatnya kita baru bersuara ketika negara lain sukses dan terkenal dengan budaya yang mereka curi secara diam-diam.
Selain itu peran pemerintah dalam melestarikan budaya bangsa juga sangatlah penting. Bagaimanapun pemerintah memiliki peran yang cukup strategis dalam upaya pelestarian kebudayaan daerah ditanah air. Pemerintah harus mengimplementasikan kebijakan-kebijakan yang mengarah pada upaya pelestarian kebudayaan nasional.Salah satu kebijakan pemerintah yang pantas didukung adalah penampilan kebudayaan-kebudayaan  daerah disetiap event-event akbar nasional, misalnya tari-tarian , lagu daerah, dan sebagainya. Semua itu harus dilakukan sebagai upaya pengenalan kepada generasi muda, bahwa budaya yang ditampilkan itu adalah warisan dari leluhurnya. Bukan berasal dari negara tetangga.Demikian juga upaya-upaya melalui jalur formal pendidikan. Masyarakat harus memahami dan mengetahui berbagai kebudayaan yang kita miliki. Pemerintah juga dapat lebih memusatkan perhatian pada pendidikan muatan lokal kebudayaan daerah.

Daftar Pustaka :

http://pustaka-makalah.blogspot.co.id/2011/03/lunturnya-nilai-kebudayaan-di-dalam.html
Mudji Sutrisno & Hendar Putranto. 2005 Teori-Teori Kebudayaan. Kanisius:Yogyakarta
http://iindramawan.blogspot.co.id/2013/03/upaya-melestarikan-budaya-bangsa.html
http://meediana.blogspot.co.id/2011/02/makalah-budaya-tradisional.html



No comments:

Post a Comment