Saturday, November 25, 2017

Perbandingan Sistem Cerdas Pada 3 Negara di Asia

Kecerdasan buatan (Artificial Intelligent, AI) telah menjadi wacana umum yang sangat penting dan banyak dijumpai. Kecerdasan Buatan atau Sistem cerdas atau Intelegensi Buatan atau Artificial Inteligence merupakan cabang terpenting dalam dunia komputer. Komputer tidah hanya alat untuk menghitung, tetapi diharapkan dapat diberdayakan untuk mengerjakan segala sesuatu yang bias dikerjakan oleh manusia. Manusia mempunyai pengetahuan, pengalaman dan kemampuan penalaran dengan baik, agar komputer bisa bertindak seperti dan sebaik manusia, maka komputer juga harus dibekali pengetahuan dan mempunyai kemampuan untuk menalar.
Pada sistem cerdas kali ini membahas tentang Perbandingan Tekhnologi di 3 Negara Asia ,seperti yang kita ketahui seiring perkembangan zaman banyak sekali tekhnologi yang menggunakan sistem cerdas untuk mempermudah,mempercepat,membantu kinerja manusia agar lebih mudah. Salah satunya adalah mobil elektrik.



Selo (Indonesia)
Selo adalah mobil listrik sport generasi kedua setelah Tucuxi, yang digagas oleh Menteri Negara BUMN petahanan, Dahlan Iskan bersama tim Putra Petir. Bersama mobil listrik lain berjenis minibus, bus dan sedan, Selo dipersiapkan untuk dipertunjukkan di KTT APEC di Bali, 5-6 Oktober 2013. Prototype mobil listrik yang dikembangkan oleh bengkel modifikasi Kupu-kupu Malam Yogyakarta dengan model sport car dengan nama Selo menghabiskan dana Rp 1,5 miliar. Jika akan diproduksi massal, harga mobil itu bisa berkurang hingga 30 persen. Selo didukung dengan baterai 360V yang dapat digunakan menempuh jarak sekira 250 km. Adapun proses pengisian daya listriknya butuh waktu hingga empat jam hingga terisi penuh. Selo memiliki tenaga sampai dengan 182hp, atau sekitar 130 kW, kecepatan mobil ini bisa mencapai maksimal 220 km/jam.

Nissan Leaf (Jepang)
Nissan Leaf memiliki motor listrik EM57, di mana E-Powertrain tersebut sanggup mengeluarkan daya sampai 110 kW (150PS) @3283-9795 rpm, dengan torsi 320 Nm @0-3283 rpm. Baterainya tipe Li-ion dengan kapasitas 40 kWH, yang bisa mengakomodasi jarak tempuh mencapai 400 kilometer dalam satu kali pengecasan. Sementara untuk pengecasan normal, waktu yang dibutuhkan mencapai 16 jam (3 kW), tapi untuk quick charging (dari mulai pengisian sampai 80 persen hanya 40 menit. Mobil ini di bandrol dengan harga 3.150.360 yen atau Rp 386 juta.

Rayttle E28 (China)
Mobil elektrik mini ini yang hanya dapat menampung dua orang ini memiliki tenaga listrik dari baterai 60V/120Ah lead acid. Jantung penggeraknya ditawarkan dalam dua pilihan, yakni motor listrik 3,5 kW dan 4 kW. Mobil ini diklaim mampu menjangkau jarak 120 kilometer dengan kecepatan maksimum 45 kilometer per jam.
Mobil listrik tersebut memiliki dimensi panjang 2.650 milimeter (mm), lebar 1.240 mm, tinggi 1.510 mm, dan wheelbase-nya 1.884 mm. Dengan berat kosong 600 kilogram (kg) mobil ini mampu mengangkut beban maksimum 200 kg.

Kesimpulannya, semua mobil elektrik di ketiga Negara tersebut memiliki kekurangan & kelebihan. Untuk Selo memiliki desain yang keren seperti mobil-mobil sport eropa dan dari segi kecepatan untuk mobil elektrik, Selo memiliki kecepatan yang tinggi. Sayangnya harganya seperti mobil-mobil sport. Untuk Rayttle E28 memiliki ukuran yang kecil sehingga tidak memakan tempat, tetapi hanya bisa memacu hingga kecepatan 45 KM/h saja. Untuk Nissan Leaf, dari segi harga masih terjangkau untuk mobil elektrik, tetapi sayangnya untuk mengcharger mobil ini membutuhkan waktu 16 jam hingga terisi penuh. Tetapi jika mengisi daya dari 80% hanya membutuhkan waktu 40 menit saja.

Referensi :

No comments:

Post a Comment