Kecerdasan buatan (Artificial Intelligent, AI) telah menjadi wacana umum
yang sangat penting dan banyak dijumpai. Kecerdasan Buatan atau Sistem cerdas
atau Intelegensi Buatan atau Artificial Inteligence merupakan cabang terpenting
dalam dunia komputer. Komputer tidah hanya alat untuk menghitung, tetapi
diharapkan dapat diberdayakan untuk mengerjakan segala sesuatu yang bias
dikerjakan oleh manusia. Manusia mempunyai pengetahuan, pengalaman dan
kemampuan penalaran dengan baik, agar komputer bisa bertindak seperti dan
sebaik manusia, maka komputer juga harus dibekali pengetahuan dan mempunyai
kemampuan untuk menalar.
Pada sistem cerdas kali ini membahas tentang
Perbandingan Tekhnologi di 3 Negara Asia ,seperti yang kita ketahui seiring
perkembangan zaman banyak sekali tekhnologi yang menggunakan sistem cerdas
untuk mempermudah,mempercepat,membantu kinerja manusia agar lebih mudah. Salah
satunya adalah mobil elektrik.
Selo (Indonesia)
Selo adalah mobil listrik sport generasi kedua
setelah Tucuxi, yang digagas oleh Menteri Negara BUMN petahanan, Dahlan Iskan
bersama tim Putra Petir. Bersama mobil listrik lain berjenis minibus, bus dan
sedan, Selo dipersiapkan untuk dipertunjukkan di KTT APEC di Bali, 5-6 Oktober
2013. Prototype mobil listrik yang dikembangkan oleh bengkel modifikasi Kupu-kupu
Malam Yogyakarta dengan model sport car dengan nama Selo menghabiskan dana Rp
1,5 miliar. Jika akan diproduksi massal, harga mobil itu bisa berkurang hingga
30 persen. Selo didukung dengan baterai 360V yang dapat digunakan
menempuh jarak sekira 250 km. Adapun proses pengisian daya listriknya butuh
waktu hingga empat jam hingga terisi penuh. Selo
memiliki tenaga sampai dengan 182hp, atau sekitar 130 kW, kecepatan
mobil ini bisa mencapai maksimal 220 km/jam.
Nissan Leaf (Jepang)
Nissan Leaf memiliki
motor listrik EM57, di mana E-Powertrain tersebut sanggup mengeluarkan daya
sampai 110 kW (150PS) @3283-9795 rpm, dengan torsi 320 Nm @0-3283 rpm. Baterainya
tipe Li-ion dengan kapasitas 40 kWH, yang bisa mengakomodasi jarak tempuh
mencapai 400 kilometer dalam satu kali pengecasan. Sementara untuk pengecasan
normal, waktu yang dibutuhkan mencapai 16 jam (3 kW), tapi untuk quick charging
(dari mulai pengisian sampai 80 persen hanya 40 menit. Mobil ini di bandrol dengan
harga 3.150.360 yen atau Rp 386 juta.
Rayttle E28 (China)
Mobil elektrik mini ini yang hanya dapat menampung dua orang
ini memiliki tenaga listrik dari
baterai 60V/120Ah lead acid. Jantung penggeraknya ditawarkan dalam dua pilihan,
yakni motor listrik 3,5 kW dan 4 kW. Mobil ini diklaim mampu menjangkau jarak
120 kilometer dengan kecepatan maksimum 45 kilometer per jam.
Mobil listrik tersebut memiliki dimensi
panjang 2.650 milimeter (mm), lebar 1.240 mm, tinggi 1.510 mm, dan wheelbase-nya 1.884 mm. Dengan berat kosong
600 kilogram (kg) mobil ini mampu mengangkut beban maksimum 200 kg.
Kesimpulannya, semua mobil elektrik di ketiga Negara
tersebut memiliki kekurangan & kelebihan. Untuk Selo memiliki desain yang
keren seperti mobil-mobil sport eropa dan dari segi kecepatan untuk mobil
elektrik, Selo memiliki kecepatan yang tinggi. Sayangnya harganya seperti
mobil-mobil sport. Untuk Rayttle E28 memiliki ukuran yang kecil sehingga tidak
memakan tempat, tetapi hanya bisa memacu hingga kecepatan 45 KM/h saja. Untuk Nissan
Leaf, dari segi harga masih terjangkau untuk mobil elektrik, tetapi sayangnya
untuk mengcharger mobil ini membutuhkan waktu 16 jam hingga terisi penuh.
Tetapi jika mengisi daya dari 80% hanya membutuhkan waktu 40 menit saja.
Referensi :
No comments:
Post a Comment